Kita terlahir sebagai makhluk
sosial, yang tidak bisa terlepas dari aktivitas bersama orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua pasti mendengar dan mengalami
yang namanya MASALAH. Masalah mempunyai tingkatan kesulitan yang
berbeda-beda antara satu dengan lainnya.Ada yang merasa punya masalah
yang sangat besar dan sulit untuk diselesaikan, ada juga yang merasa
masalah yang dihadapi sangat kecil dan mudah sekali untuk diselesaikan.
Mengapa menjadi masalah? Masalah timbul akibat adanya kesenjangan antara
mimpi dan realita. Artinya apa yang dicapai saat ini tidak sesuai
dengan apa yang dicita-citakan.
Kita berhak untuk bermimpi, punya keinginan, punya cita-cita, tetapi
kita perlu proses dalam meraih mimpi tersebut, perlu usaha untuk meraih
mimpi. Nah dalam proses meraih mimpi itulah masalah demi masalah akan
muncul dan kita harus punya keberanian untuk menhadapi masalah tersebut.
Bagaimana kita memaknai sebuah masalah? Masalah yang dihadapi seseorang
menunjukkan tingkat perkembangan diri seseorang.
Tingkatan masalah, seperti sebuah ujian di sekolah. Soal ujian anak
SD kelas 1, tingkat kesulitannya berbeda dengan anak SD kelas 2, jika
ujian lulus maka kita berhak naik ke tingkat kelas yang lebih tinggi.
Begitu juga dengan masalah yang kita hadapi. Semakin tinggi tingkatan
seseorang, maka masalah yang dihadapinya semakin komplek dan berat.
Ibaratnya semakin tinggi pohon, maka angin yang menerpanya semakin
kencang dan kuat. Sehingga untuk bisa kuat menerima terpaan angin, perlu
akar yang kokoh menahannya. Sebagai manusia kita perlu memperkuat
pondasi, atau dasar untuk menerima masalah di masa mendatang yang lebih
menantang, untuk itu janganlah takut untuk menerima segala masalah yang
ada, masalah yang diberikan sudah pasti disesuaikan dengan tingkatan dan
kemampuan kita menghadapi masalah itu. SUDAH PASTI KITA BISA HADAPI
MASALAH.
Dalam dunia kerja, yang perlu Anda ingat adalah “MASALAH JANGAN
DICARI, KETEMU MASALAH JANGAN LARI”. Artinya dalam bekerja kita
janganlah senantiasa mencari-cari masalah dalam arti negative. Misalnya
ada aturan masuk jam 8 di tempat kerja, tetapi Anda mencari masalah
dengan masuk jam 10 setiap hari maka itu namanya mencari masalah,
janganlah itu dilakukan, jika kita sudah komitmen untuk bekerja di suatu
instansi. Perusahaan maka kita perlu taati peraturan yang berlaku di
instansi/perusahaan tersebut.
Begitu juga jika kita ketemu masalah jangan lari. Anggaplah masalah
itu sebagai tantangan yang perlu Anda atasi untuk menempa diri dengan
lebih baik. Misalnya Anda diberikan tanggung jawab diluar kemampuan Anda
secara rutinitas dilakukan setiap hari. Maka janganlah Anda anggap
tanggung jawab itu sebagai masalah, tetapi anggaplah sebagai tantangan
yang memotivasi Anda untuk menempa diri dan ajang menunjukkan diri akan
kemampuan adaptasi dan kemampuan memberikan solusi dari sebuah tanggung
jawab. Tunjukkan bahwa Anda mampu melaksanakan tanggung jawab tersebut
dengan semaksimal mungkin. Berikan lebih dari yang diharapkan. Jangan
mengedepankan mengeluh jika belum pernah mencoba. Jadikan masalah
sebagai pemupuk kesadaran bahwa kondisi yang sekarang ini terjadi
belumlah sempurna dan berikan keyakinan bahwa masa depan bisa dibuat
menjadi lebih baik.
Thursday, June 13, 2013
Unknown
Posted in: 

0 comments:
Post a Comment