Buat Anda yang sedang memikirkan untuk memulai suatu bisnis, jangan
ragu untuk menyontoh alias copycat. Banyak copycat yang lebih berhasil
daripada inovator. Contohnya, Jepang yang hancur pada Perang Dunia II
tapi mampu bangkit menjadi raksasa industri dengan meniru apa yang sudah
dilakukan Eropa dan Amerika Serikat.
Mengapa para peniru malah
lebih berhasil? Oded Shenkar dalam bukunya Copycat mengatakan peniru
diuntungkan dengan turut memanfaatkan jalan yang sudah dibuka inovator
tanpa perlu membayar. Cara ini tidak hanya menghemat biaya penelitian
dan pengembangan, tapi juga untuk pemasaran karena pelanggan telah
disiapkan untuk menggunakan produk atau jasa tersebut.
Banyak
contohnya. Nintendo adalah salah satu dari 75 copycat video permainan
Pong milik Atari 1975 tetapi perusahaan itu malah menjadi pembawa
standar industri tersebut. Netscape melakukan hal yang sama terhadap
Spry sebelum mengalah pada Microsoft Explorer. Honda dan Toyota menjadi
pengikut model van mini milik Chrysler dan menjadi jauh lebih sukses.
Dan masih banyak contoh lagi.
Di Indonesia banyak perusahaan
makanan cepat saji meniru gaya McDonald’s dan sukses besar. Hal serupa
terjadi di Filipina, salah satu negara dengan industri fast food yang tumbuh dengan cepat.
Ini sepuluh peraturan untuk perusahaan yang ingin sukses sebagai copycat, menurut Oded Shenkar:
- Jangan repot menciptakan sesuatu yang sudah ada.
- Menirulah dengan senang.
- Gunakan strategi peniruan secara efektif dan kreatif.
- Jangan batasi model tiruan.
- Beri konteks pada tiruan.
- Lakukan analisis menyeluruh pada produk asli maupun tiruannya.
- Ciptakan produk yang tidak hanya sesuai tapi juga menghasilkan nilai.
- Copycat harus mampu melakukan peniruan dengan biaya efektif dan risiko sepadan.
- Ciptakan penghalang agar orang lain tidak meniru produk Anda.
- Walau Anda meniru, jangan berhenti melakukan inovasi.
0 comments:
Post a Comment